Lingkungan alam yang rusak sangat
berdampak terhadap kehidupan manusia sehingga berpotensi menghasilkan bencana
untuk saat ini dan untuk masa-masa yang akan datang. Rusaknya alam bisa
disebabkan oleh faktor alam dan juga manusia. Manusia saat ini semakin serakah
dan tidak memperhatikan lingkungan. Mereka sama sekali tidak peduli dengan
kelangsungan alam untuk masa yang akan datang. Padahal jika kita tidak bisa menjaga
lingkungan, tentu saja diri kita sendiri dan anak cucu kita yang akan rugi.
Sebaliknya, jika kita menjaganya pasti generasi mendatang masih bisa menikmati
keindahan alam dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kerusakan lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita
semua. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran
lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita
sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Untuk menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar,
bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian
pencemaran lingkungan itu sendiri.
Wilayah Indramayu yang terletak di pantai utara memiliki potensi alam yang
beragam, disamping berada di jalur lalu lintas utama yang dinamis. Kabupaten
Indramayu terkenal akan kekayaan alam dengan minyak dan gas bumi (migas)
terutama di Kecamatan Balongan. Sejak tahun 1970 migas mulai di eksploitasi
oleh pemerintah melalui penggalian sejumlah sumur minyak yang tersebar di
seluruh wilayah kabupaten Indramayu. Pertamina akhirnya mendirikan kilang
minyak yang bertempat di Balongan untuk menyalurkan BBM (Bahan Bakar Minyak),
di dalam maupun di luar daerah Indramayu.
Pengolahan
minyak mentah (crude oil) sangat membutuhkan energi yang merupakan bahan
baku sumber daya alam sangat berpotensi terjadinya kerusakan/pencemaran
lingkungan, disamping melalui proses fisik dan kimia dalam pengolahan bahan
baku cenderung menghasilkan polusi seperti : partikel, gas karbon monoksida
(CO), gas karbon dioksida (CO2), gas belerang oksida (SO2),
dan uap air. Sesuai dengan jenis produksinya, maka kilang minyak tidak dapat
lepas dari masalah limbah dan polusi yang timbul terutama pada lingkungan yaitu
pencemaran air, tanah, dan udara.
Salah
satu dampak negatif dari kilang minyak adalah timbulnya pencemaran lingkungan
oleh limbah yang berbentuk gas, padatan atau cairan yang timbul pada proses dan
hasil pengolahan minyak tersebut. Limbah ini akan mencemari daerah kilang
minyak dan lingkungannya, sehingga pekerja maupun masyarakat disekitar kilang
minyak dapat terpapar oleh limbah. Limbah gas, padat maupun cair dapat
berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan manusia bila tidak ditangani
dengan baik dan benar.
Kegiatan
eksploitasi yang meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana
pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian minyak
bumi sering mengakibatkan terjadinya pencemaran minyak pada lahan-lahan di area
sekitar aktivitas tersebut berlangsung. Minyak pencemar tersebut mengandung
hidrokarbon bercampur dengan air dan bahan-bahan anorganik maupun organik yang
terkandung di dalam tanah.
Tumpahan minyak pada permukaan tanah berpotensi mencemari
lingkungan terutama tanah dan air.
Ketika suatu tumpahan minyak telah mencemari permukaan tanah, maka
tumpahan tersebut dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah, yang dapat berdampak
langsung kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain
itu tumpahan minyak dapat menurunkan
kestabilan tanah dan mendegradasi fungsi tanah
hingga dapat menyebabkan lahan kritis.
Membakar minyak dan gas dalam pabrik juga
menciptakan polusi yang beragam. Salah satu gas
yang dihasilkan adalah karbon dioksida, yang
menangkap panas di udara. Gas ini adalah
salah satu penyebab utama pemanasan global,
yang mendatangkan bencana seperti banjir, badai,
kekeringan, dan permukaan air laut yang meningkat
. Polusi ini juga berdampak pada
tanaman, hewan, dan serangga, dan memudahkan
penyakit seperti malaria menyebar lebih luas.
Selain itu, orang-orang yang terpapar asap-asap beracun
dapat menyebabkan kanker dan penyakit-penyakit lain.
Kerusakan Lingkungan sangat berdampak pada
kehidupan manusia menghasilkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang,
bahkan sampai beberapa generasi selanjutnya. Untuk itu, Lingkungan di sekitar
kita termasuk hutan, tanah, air serta udara perlu dijaga demi keberlanjutan
sumberdaya alam yang tetap lestari menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
manusia. Lingkungan yang rusak tidak menyediakan lagi kondisi habitat yang
sesuai bagi kehidupan mahluk hidup.
Lingkungan Hidup merupakan Anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dilestarikan
dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber penunjang hidup
bagi manusia dan mahluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan
kualitas hidup itu sendiri
Kerusakan lingkungan (dalam konteks hukum) disebabkan oleh perbuatan manusia,
oleh karena itu, tindakan manusia yang merusak ini harus dikendalikan. Salah
satu alat pengendaliannya adalah “hukum” dalam hal ini hukum lingkungan.
Dilihat dari dimensi perkembangan umat manusia, gagasan hukum lingkungan
sebenarnya bersifat korektif terhadap berbagai kesalahan yang telah dilakukan
akibat tidak ketatnya pengendalian dampak modernisasi yang antara lain,
diwarnai oleh proses industrialisasi dan perdagangan.
Perkembangan masyarakat menunjukkan bahwa lingkungan tidak lagi dapat diabaikan
kedudukannya dalam kehidupan manusia. Perhatian yang cukup dan penanganan yang
serius harus segera dilakukan, mengingat kerusakan lingkungan berarti ancaman
bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Satu-satunya cara bagi masyarakat untuk
melindungi lingkungan dan kesehatan mereka di kawasan
yang kaya minyak adalah dengan memastikan
bahwa siapa pun yang mengontrol sumber daya minyak
harus bekerja dengan cara yang melindungi
lingkungan serta masyarakat dari resiko-resiko
kesehatan dan memberi mereka beberapa manfaat.
Karena minyak sangat berharga, tentu ada
dana besar untuk menerapkannya.
Banyak negara membuat undang-undang untuk
melindungi warganya, air, dan hidupan liar dari
polusi, dan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan
aman. Ada peraturan dan kesepakatan - kesepakatan
regional dan internasional juga untuk menjaga
agar perusahaan-perusahaan minyak selalu bertanggung
jawab atas terjadinya tumpahan. Tetapi,
undang-undang hanya efektif ketika masyarakat
bekerja sama untuk memastikan bahwa semua
peraturan ditegakkan.
0 comments:
Post a Comment