Mahasiswa PPKn Universitas Negeri Semarang

Tuesday, November 8, 2016

IRONI AHOK





“Setiap orang berbicara tentang takdir, tetapi tak seorang pun yang bisa berbuat terhadapnya.” Atau menurut ungkapan Mark Twain : setiap orang tahu politik tetapi tak seorang pun yang memahaminya”. Barangkali ada benarnya juga ungkapan di atas. Setiap orang mengenal apa itu politik walaupun hanya sebatas tahu, tapi tidak semua orang paham apa itu politik dan apa saja yang termasuk dalam politik. Kebanyakan orang memandang politik adalah sesuatu yang kotor dan kejam. Namun terkadang ungkapan ini ada benarnya juga, politik memanglah kejam, dalam politik untuk memperoleh kekuasaan dapat dilakukan dengan menghalalkan segala cara.
          Pada saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada tanggal 27 September lalu, Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal dengan Ahok, menjelaskan tentang program-program pemerintah. Namun dalam sambutannya, Ahok menyinggung sebuah ayat Al-Quran. Adapun kutipan pernyataan Ahok ialah sebagai berikut: ”Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai surat al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya.” Sontak akibat pernyataan tersebut, banyak menimbulkan tanggapan dan sentimen negatif dari banyak pihak, terutama dari kalangan umat muslim di Indonesia. Sebagaimana yang disampaikan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) "Statemen saudara Ahok terhadap Al-Quran tidak pada tempatnya dan dengan cara yang tidak pada tempatnya. Ini telah melampaui batas dan termasuk perbuatan tercela, sehingga akan menimbulkan konsekuensi dari pernyataan tersebut".
            Ahok memang dikenal sebagai pribadi yang mudah marah dan sering lepas kontrol. Sikap ini yang seringkali menjadi bumerang bagi dirinya. Seakan-akan Ahok lupa bahwa politik itu kejam dan menghalalkan segala cara, Ahok dapat dengan mudah “diserang” oleh  lawan-lawan politiknya yang memanfaatkan sikapnya tersebut. Sebenarnya banyak pihak yang menyayangkan dan mencoba mengingatkan akan sikap yang dimiliki Ahok ini. Salah satunya ialah Ust. Arifin Ilham, “Bahasa bapak sangat kasar, dan itu bahasa orang orang yang tidak cerdas dan terdidik. Menjadi contoh buruk bagi generasi bangsa mulia ini. Sungguh seorang yang gampang marah menunjukkan dhoful aqli wa quwwatul hawa, lemahnya akal dan kuatnya nafsu. Sungguh sikap bapak sangat membahayakan persatuan dan kedamaian bangsa beradab ini, bapak sudah menjadi provokator kerusuhan, membuat preseden sangat buruk bagi generasi bangsa ini. Semua sudut dan media mulai semakin menyadari alangkah bahaya sikap arogansi bapak yang intolerensi ini” Ungkapnya. Memang benar apa yang dikatakan Ust. Arifin Ilham tersebut, sikap Arogansi Ahok yang entah disadari atau tidak olehnya bisa menimbulkan perpecahan bangsa, sebagai buktinya pada kasus yang sedang hangat akhir-akhir ini dimana Ahok diduga telah melakukan perbuatan penistaan agama. Jika Ahok tidak segera merubah atau setidaknya mengurangi sikap arogansinya, bukan tidak mungkin kehancuranlah yang akan ditemuinya, bangsa ini akan semakin menyudutkan dan menyerangnya atas sikapnya itu.
           Nasi sudahlah menjadi bubur, Ahok telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Namun sial bagi Ahok, karena Indonesia adalah negara hukum. Ungkapan Ahok yang telah menghina ayat suci Al-Quran berpotensi terkena jeratan hukum yang juga akan menghambatnya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta tahun depan. Karena ini semua telah diatur dalam pasal 156a KUHP tentang penodaan agama. Sebagaimana dimaksud Pasal 156a KUHP : "Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau perbuatan: a.Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia." Kecerobohan yang dilakukan Ahok ini tentunya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih bijak dan berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata apalagi berkaitan dengan hal yang sensitif seperti Agama.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Popular Posts

Follow By Email